Di era yang serba cepat ini, apapun yang kita ucapkan atau kita ketik bisa menyebar dengan sangat cepat. Lebih cepat dari yang kita kira. Salah ketik atau salah ucap ke orang lain, bisa menyakiti orang lain bahkan bisa blunder ke diri sendiri.
Kata – kata yang terucaap, baik di dunia nyata atau dunia Maya, bisa menjadi kesalahpahaman dan menjadi masalah besar. Sekali viral, akan susah untuk dikembalikan lagi. Jejak digital yang sulit untuk dihapus. Ketika ada salah satu yang tersakiti dengan kalimat yang kita lontarkan, lalu di screenshot atau screenrecord, file itu akan tetap ada. Walaupun kita sudah men-takedown.
Terkadang kita tidak menyadari bahwa yang kita ucapkan menyakiti hati orang lain. Lebih parahnya lagi, memberikan bekas luka psikologis bagi orang tersebut yang membuat dirinya menjadi down. Jangan sampai kita adalah sumber sakit untuk orang lain.
Blunder atau menyerang diri sendiri terutama yang dilakukan di ruang publik, bisa menghancurkan reputasi dalam waktu singkat. Misalnya, salah satu tweet atau komentar toxic kita di screenshot dan viral. Orang bisa langsung ngecap kita negatif, bahkan sebelum sempat klarifikasi.
Menghindari Blunder
- Banyak kasus netizen menghujat karena postingan atau komentar yang terlihat tidak peka atau menyakiti. Misalnya, bercanda soal hal sensitif seperti agama, fisik, atau tragedi.
- Sarkasme bisa menjadi lucu jika dipakai di momen yang tepat dan dengan orang yang faham maksudnya. Tapi kalau salah tempat, bisa-bisa malah membuat orang tersinggung.
- Mengetik atau berkomentar saat sedang emosi. Hati- hati karena ketika sedang emosi kata-kata yang keluar seringkali tak terkendali dan menjadi sumber penyesalan.
- Gossip. Ngerasani apalagi yang tidak berdasarkan fakta, hanya membuat masalah makin besar. Selain menyakiti orang lain, ini bisa membuat hubungan sosial dengan banyak orang menjadi rusak.
Jika sudah terlanjur berbuat salah, jangan gengsi untuk bilang, “Maaf, itu salahku.” Orang biasanya lebih menghargai kejujuran daripada ngeles dan tidak mengakui kesalahannya. Kalau memungkinkan, segera ambil tindakan untuk memperbaiki. Entah itu hapus postingan, klarifikasi, atau hubungi langsung orang yang kamu sakiti. Lalu evaluasi diri, jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama dan perbaiki kata-kata dalam berbicara dan berkomentar di dunia maya.
Ucapan dan ketikan itu mempuanyai kekuatan besar. Bisa membuat orang tersenyum, tapi bisa juga membuat orang terluka. Jadi, selalu jaga apa yang kamu katakan dan kamu ketikkan. Bijaklah dalam menyampaikan sesuatu. Zaman sekarang bukan hanya mulutmu harimaumu, tapi jempolmu harimaumu. Jaga selalu mulut dan jempol dan gunakan dengan bijak jangan sampai blunder.