Isu kesehatan mental sudah menjadi sorotan sejak tahun kemarin. Pasalnya berbagai informasi mudah terjangkau di berbagai aspek sehingga mempengaruhi fikiran. Mereka yang rentan terkena kaum muda atau generasi Z (Gen Z).
Tekanan di bidang politik, ekonomi, sosial hingga teknologi menjadi kombinasi aspek beban kehidupan. Kerusakan dan kekhawatiran muncul dalam pikiran sehingga memikirkan bagaimana menghadapi kehidupan selanjutnya yang kian menjumpai ketidakpastian.
Melansir dari Kompas.com, gangguan metal bisa terjadi akibat minimnya kebahagiaan hidup. Lalu, menanggapi laporan Word Happiness Report 2024, Forum Ekonomi Dunia (WEF) mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebahagian.
Di antaranya tantangan ekonomi. Banyak kaum muda harus menghadapi biaya hidup yang mahal. Layanan kesehatan tidak murah, pendidikan melejit dan hal-hal yang berkaitan dengan finansial hingga faktor teknologi.
Banyak tantangan dan tekanan di media sosial meskipun ia menawarkan koneksi yang luas. Akan tetapi ruang online itu menyimpan ruang sepi karena tidak ada interaksi secara langsung. Selain itu, media sosial juga menciptakan kecemasan karena rasa insecure terhadap kemewahan hidup orang lain. Hal ini dapat memicu seseorang untuk mengukur kebahagiaan diri sendiri dengan kebahagiaan orang lain.
Strategi Mencegah Gangguan Mental Menurut Islam
Berbagai faktor di atas bisa menyerang siapa saja tanpa batas usia dan kategori. Beban kerja, permasalahan keluarga, ekspektasi tinggi yang tidak tercapai, buruknya hubungan sosial, hubungan dengan pasangan hingga bullying juga bisa mempengaruhi kesehatan mental.
Untuk mengobati atau mencegah gangguan mental kita tidak perlu harus konsultasi ke psikiater atau psikolog. Karena pengobatan efektif ada pada pola fikir dan tindakan setiap individu yang memmpengaruhi kesehatan mentalnya.
Hal yang bisa dilakukan untuk menjaga atau menyembuhkan kesehatan mental, Islam punya cara sendiri. Meskipun pada dasarnya, menjaga kewarasan hati dan jiwa sudah Islam ajarkan sejak Islam hadir di Bumi melalui Nabi Muhammad SAW. Melansir dari Nu.Online strategi tersebut ialah sholat, dzikir, tawakkal dan do’a.
Sholat: Jalan Ketenangan Batin
Rukun Islam yang kedua sebagai kewajiban ini mempunyai impact besar. Selain bentuk ketaatan seorang hamba kepada tuhannya, gerakan sholat mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh seperti memperlancar peredaran darah pada manusia, meningkatkan aliran darah ke otak, mengurangi resiko sakit punggung dan sebagainya.
Selain kesehatan, sholat juga menjadi jalan Umat Muslim untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan batin. Allah sendiri sudah mengingatkan, ketika manusia menginginkan pertolongan, Allah menyeru untuk melaksanakan sholat. Sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah: 45 yang berbunyi
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,”
Nabi Muhammad saja menjadikan sholat sebagai penenang jiwa. Pernyataan itu tercantum dalam periwayatan Hadits Imam Ath-Thabrani dari Anas bin Malik.
عنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: «إِنَّمَا حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ، وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ
Artinya: “Dari Anas, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya dijadikan bagiku kesenangan dunia dengan berupa wanita dan wewangian. Selain itu, dijadikan pula ketentraman pada jiwaku di dalam shalat.” (HR. Ath-Thabari)
Dzikir: Cara Meditasi Diri
Selain menenangkan diri, seseorang bisa saja melakukan dzikir untuk bermeditasi untuk mencegah gangguan mental atau menjaga dari kesehatan mental. Dzikir menjadi cara mudah ketika seorang hammbanya mengingat Allah. Karena bisa dipraktikan kapan saja dan di mana saja tanpa mengganggu orang lain.
Buktinya ada pada Al-Qur’an Surat Ar-Rad: 28
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Ayat tersebut menjelaskan bagaimana orang-orang yang beriman ketika melaksanakan dzikir akan mendapatkan ketenangan dan ketentraman hati. Sehingga tidak menaruh ukuran kebahagiaan diri sendiri dari orang lain. Ia juga tidak akan begitu ribut mempermasalahkan kehidupan dunia sehingga raga dan batinnya damai.
Tawakkal dan berdo’a
Strategi lain untuk menjaga kesehatan mental agar tidak terganggu bisa dengan cara tawakkal terhadap segala sesuatu dan telah diusahakan dengan memasrahkan hasilnya kepada Allah. Sikap ini harus berbarengan dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik sesuai dengan usaha manusia.
Maka sikap ini merubah cara pandang ketika ekspektasi yang kita harapkan tidak sesuai. Barang kali ada usaha yang kurang dan perlu perbaikan. Alhasil, mental kita selalu aman tidak sampai terkena depresi. Selain itu juga perlu menyisipkan do’a. Tujuannya agar Allah memberikan yang terbaik.
Harapan kita sampaikan kepada Allah dengan berbagai usaha dengan mengharapkan Allah mengabulkannya. Karena Allah sudah berjanji akan mengabulkan permintaan seorang hamba yang berdo’a. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Ghofir: 60
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ
Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”