santrimillenial.id – Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia setelah India, Tiongkok, dan Amerika Serikat dengan total 277,7 juta penduduk. Namun dalam hal literasi Indonesia menempati urutan kedua dari terbawah berdasarkan data dari UNESCO, yaitu hanya 0,001 % yang berarti dari 1.000 orang Indonesia hanya ada 1 orang yang rajin membaca buku, tentu ini sangat memprihatinkan bagi kita semua.
Tantangan Indonesia Emas
Anak-anak sebagai generasi bangsa juga banyak yang lebih suka bermain berbagai macam media sosial dan game daripada membeli serta membaca buku, tentu ini akan menjadi sesuatu yang sangat berbahaya bagi kelangsungan negara ini di masa depan dan cita-cita Indonesia emas 2045 hanya akan menjadi angan-angan saja.
Strategi Menumbuhkan Minat Baca
Menumbuhkan minat baca pada anak-anak muda merupakan investasi berharga dalam pembentukan generasi yang kreatif dan berpengetahuan luas. Beberapa strategi dapat diterapkan untuk mendorong minat baca pada mereka.
Pertama-tama, lingkungan membaca harus dibangun sejak dini. Membawa anak-anak ke perpustakaan, memberikan akses ke beragam buku, dan menciptakan sudut membaca yang nyaman di rumah dapat memberikan mereka pengalaman positif terhadap buku. Menyediakan buku-buku yang sesuai dengan minat dan usia anak juga penting untuk menjaga ketertarikan mereka. Selanjutnya, orang tua dan pendidik memiliki peran krusial dalam membentuk kebiasaan membaca. Modelkan perilaku membaca dengan membacakan cerita atau membaca di depan anak. Ajak mereka berdiskusi tentang cerita yang mereka baca dan berikan dukungan positif terhadap upaya membaca mereka.
Menghadirkan teknologi dalam pendekatan literasi juga bisa menjadi solusi. Sajikan buku elektronik, aplikasi cerita interaktif, atau audiobook yang menarik untuk meningkatkan daya tarik anak-anak terhadap membaca. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan buku cetak tradisional.
Program literasi di sekolah dapat menjadi motor penggerak minat baca. Dengan menyelenggarakan kegiatan seperti klub buku, lomba baca, atau pertemuan penulis, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang merangsang minat baca. Pemberian penghargaan atau insentif bagi pencapaian membaca juga dapat memotivasi anak-anak untuk membaca lebih banyak.
Mendukung minat baca juga dapat melibatkan media sosial. Membuat grup membaca atau membagikan ulasan buku di platform sosial dapat membangun komunitas pembaca yang positif dan memberikan rekomendasi buku yang menarik.
Penting juga untuk mengakui dan menghargai beragam minat baca anak-anak muda. Bukan hanya buku fiksi, melainkan juga buku non-fiksi, komik, atau majalah yang sesuai dengan preferensi mereka. Memberi mereka kebebasan untuk memilih membaca sesuai minat pribadi dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap kegiatan membaca.
Terakhir, melibatkan anak-anak dalam proses kreatif seperti menulis cerita atau membuat buku sendiri dapat meningkatkan motivasi mereka. Aktivitas ini tidak hanya mendukung perkembangan literasi, tetapi juga mengembangkan kreativitas dan ekspresi diri mereka.
Dengan pendekatan yang holistik dan kreatif, kita dapat menciptakan lingkungan yang merangsang minat baca pada anak-anak muda. Dengan kebiasaan membaca yang kuat, mereka akan memiliki bekal penting untuk menghadapi tantangan di masa depan serta membuka pintu menuju pengetahuan dan imajinasi yang tak terbatas.
Oleh: Badrut Tamam (PP. Assholihiyyah Semarang)