Waktu begitu mengerikan apabila kita tidak bisa memanfaatkannya. Bagaimanapun caranya, sebisa mungkin kita harus berusaha untuk mengendalikannya agar kita tidak menjadi orang yang merugi nantinya. Sebagaimana terdapat sebuah pepatah yang mengatakan “Waktu ibarat pedang, jika kamu tidak menebasnya, dia akan menebasmu.”
Di era society 5.0 ini merupakan marak-maraknya gadget. Kebanyakan anak generasi millenial sekarang banyak yang menghabiskan waktunya dengan hal tersebut. Apabila kita lihat sekarang, anak-anak muda lebih suka menghabiskan waktu berkumpul teman-teman dengan bermain game dibanding mendiskusikan ilmu.
Melangsir dari https://fk.ui.ac.id bahwa negara Indonesia merupakan negara yang menduduki jumlah pecandu game online tertinggi di Asia. Sekitar 14% anak remaja di ibukota kecanduan internet berupa bermain di media sosial dan game online. Sedangkan di Korea Selatan angka prevalensi adiksi gamenya hanya 12%. Padahal Korea Selatan merupakan salah satu negara yang kecanduan gamenya tertinggi di dunia.
Perlu diketahui bahwa sebenarnya tidak ada larangan hukum mengenai penggunaan gadget. Tapi, apabila gadget digunakan untuk hal yang melanggar aturan agama, maka hukum memainkan gadget ini akan dilarang. Kita perlu mengurangi memainkan gadget yang hanya membuat waktu kita terbuang sia-sia.
Dalam surat al-Asr dijelaskan bahwa Allah telah bersumpah atas nama waktu dengan tegas menyatakan celakalah bagi orang yang menyia-nyiakan waktu untuk melakukan hal yang kurang bermanfaat, kecuali orang yang memiliki keimanan dan selalu menjalankan amal soleh saling berwasiat terhadap kebenaran dan kesabaran.
Syaikh Abu Bakar Al Jazalri memberikan tambahan penjelasan dalam kitab tafsirnya bahwa orang-orang dikecualikan oleh Allah dari kerugian karena mereka beriman kepada Allah, Rasulullah, dan orang yang berilmu karena menggunakan akalnya untuk berpikir dan berbuat sesuai sunnah Rasul.
Meskipun ayatnya hanya sedikit, tapi hikmah yang terkandung di dalamnya tidaklah sedikit. Mungkin dari kita tidak banyak yang begitu memperhatikan waktu dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari selalu berjalan mengikuti alur berjalannya waktu tanpa adanya planning akan capaian kedepannya. Bisa jadi mungkin kian bertambahnya waktu tidak bertambah baik tapi malah bertambah buruk.
Apabila hal ini dilakukan justru kita akan menjadi orang yang merugi sebagaimana dalam sebuah riwayat dijelaskan,
من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون.( رواه الحاكم)
Artinya: “Barangsiapa hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan kemarin, maka ia merugi. Barangsiapa hari ini lebih buruk dari kemarin, maka ia terlaknat”. (HR. Al-Hakim).
Dengan demikian, surat al-Asr merupakan salah satu surat di dalam Al-Qur’an yang harus kita jadikan pengingat akan pentingnya waktu bagi kita. Karena tidak ada orang yang ingin hidup dalam keadaan merugi nantinya. Waktu yang kita miliki harus digunakan sebaik-baiknya untuk persiapan sebelum ajal datang menghampiri kita.
Oleh: Muhammad Sholihul Huda, Santri PP Mansajul Ulum, Pati.