Kisah  Uwais Al- Qarni Pemuda Istimewa di Mata Rasulullah

santrimillenial.id – Dalam ajaran Islam perintah berbakti kepada orang tua sangat dianjurkan bahkan ketika seorang berbakti kepada orang tuanya, berarti telah berbakti kepada Allah dan Rasulnya. Di pinggiran kota Yaman tinggallah seorang pemuda yang terkenal miskin dan tidak diketahui keberadaannya oleh banyak orang dan  mempunyai penyakit kulit. Tapi dengan penyakit yang dia derita tidak membuat dia lupa arti dari berbakti kepada sang ibu yang sudah lumpuh. Dengan kecintaannya terhadap sang ibu membuat dirinya menjadi salah satu pemuda sangat istimewa di mata Rasulullah.

Keinginan Uwais Al- Qarni

Suatu kisah saat Uwais Al- Qarni ingin berjumpa dengan Rasulullah, dan atas izin dari sang ibu dia berangkat menuju rumah Rasul. Namun sesampai ditujuan Rasulullah tidak ada dirumah karena masih berpergian perang. Dalam hati Uwais Al- Qarni  ingin menunggu kepulangan rasul tapi dia ingat pesan ibunya kalau tidak boleh lama-lama dan cepat pulang. Dengan berat hati Uwais Al- Qarni hanya menitipkan pesan untuk rasulullah kepada Siti Aisyah RA,  Setelah itu dia pulang demi menemani sang ibu yang sakit-sakitan. Kisah lain tentang Uwais Al- Qarni yakni keinginan sang ibu untuk menunaikan ibadah haji. Mengingat keinginan ibunya Uwais Al- Qarni tidak akan menolaknya. Tapi apa daya, dia hanya pemuda yang miskin dan tidak mempunyai apa-apa dalam perjalanan ke Mekkah  yang sangatlah jauh, melewati padang tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Lantas bagaimana hal itu dilakukan  Uwais Al- Qarni yang  tidak memiliki kendaraan?

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seekor anak lembu, kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkin pergi haji naik lembu. Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi ia bolak-balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. “Uwais gila… Uwais gila..” kata orang-orang yang melihat tingkah laku Uwais. Ya, banyak orang yang menganggap aneh apa yang dilakukannya tersebut.

Teladan Uwais Al- Qarni

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik-turun bukit. semakin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar pula tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi. Setelah 8 bulan berlalu, sampailah pada musim haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kilogram, begitu juga otot Uwais yang makin kuat. Ia menjadi bertenaga untuk mengangkat barang. Tahukah sekarang orang-orang, apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari? Ternyata ia sedang latihan untuk menggendong ibunya. Uwais menggendong Ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Makkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya itu. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya. Begitulah Uwais Al Qarni, sosok yang sangat berbakti kepada orang tua, karena bakti yang tulus dan ikhlas kepada ibunya membuat nama  dilakukan  Uwais Al- Qarni terkenal dilangit mesti dimuka bumi ia bukan siapa-siapa.

sumber: NU Online kisah Inspirasi

oleh: Istianah

Anda mungkin juga suka.