Guru adalah seorang panutan bagi anak didiknya. Betapa mulianya ia, yang mengajarkan banyak ilmu setiap waktu. Layaknya Orang tua, kita wajib menghormati dan mentaatinya.
Di pesantren kita diajarkan untuk menjadikan seorang guru sebagai sosok panutan, sebagai contoh dan suri tauladan kita dalam kehidupan ini. Apa yang didawuhkan, apa yang diperintahkan sudah sepatutnya kita perhatikan dan kita amalkan.
Guru itu seperti lentera, yang menerangi perjalanan kita dalam menempuh gelapnya jalan kehidupan. Tanpa membawa lentera kita akan celaka diperjalanan. Maka, sudah semestinya jika kita ingin selamat di dunia dan akhirat hendaknya kita mengamalkan apa yang didawuhkan dan apa yang diperintahkan oleh guru atau kiyai kita. Semua perkataanya kita jadikan sebagai panutan agar mendapatkan keberkahan.
Khususnya para santri yang ingin mendapakan ilmu yang berkah dan manfaat, selain ia harus bersungguh-sungguh belajar atau murojaah, ia harus berkhidmah kepada Kiyai.
Khidmah, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk berkhidmah. Mentaati aturan, senantiasa mendo’akan para guru, tidak melanggar aturan pesantren serta semangat menjalankan setiap kegiatan itu juga sudah termasuk khidmah. Terkadang kita lupa , bahwa sebagai santri berkhidmah itu tidak melulu harus menjadi abdi ndalem. Tapi, berkhidmah dengan menjadi contoh yang baik untuk para adik kelas, dan mengamalkan kebaikan di pesantren dan lingkungan sekitar pesantren itu juga termasuk berkhidmah. Sebab setiap santri punya jalannya sendiri untuk berkhidmah kepada kiyai.
Selain Khidmah, Ridho seorang guru atau kiyai juga sangat penting. Hidup kita akan lebih berkah jika mendapat keridhoan dari para guru, atau dari para kiyai.
Meskipun tak seberapa ilmu yang kita dapat, tapi jika adab kita baik kepada guru, bersungguh-sungguh dalam berkhidmah dan mendapatkan keridhoan dari para guru, Insyaallah ilmu kita akan menjadi ilmu yang berkah dan bermanfaat di dunia dan di akhirat. Wallahu a’alam,
