free page hit counter

Kisah Seorang Pemuda yang Menyimpan Tiga Helai Rambut Mulia Rasulullah


‌‌‎
وحكي أيضاً: أنه توفي تاجر عن مال وابنين وثلاث شعرات من شعره فاقتسما المال نصفين وشعرتين، وبقيت واحدة، فطلب الأكبر قطعها نصفين فأبى الأصغر إجلالاً له . فقال له الأكبر: أتأخذ الثلاث بحظك من المال؟ قال: نعم، ثم جعل الثلاث في جيبه وصار يخرجها ويشاهدها ويصلي على النبي ، فعن قريب كثر ماله وفنى مال الأكبر. ولما توفي الصغير رآه بعض الصالحين، ورأى النبي . فقال له قل للناس من كانت له إلى الله حاجة، فليأت قبر فلان هذا ويسأل الله قضاء حاجته، فكان الناس يقصدون قبره حتى بلغ إلى أن كان كلّ من مرّ على قبره راكباً ينزل ويمشي راجلاً
إرشاد العباد إلى سبيل الرشاد
‌‌‎
Dikisahkan bahwa ada seorang saudagar kaya meninggal dunia yang meninggalkan harta, dua anak, dan tiga helai rambut mulia Rasulullah SAW.

Kemudian kedua anak itu membagi harta tersebut menjadi dua bagian yang sama, masing² mendapatkan satu bagian.

Dan membagi ketiga helai rambut mulia Rasulullah SAW itu dengan masing-masing mendapatkan satu helai. Maka sisalah sehelai.

Anak pertama meminta agar memotong sehelai rambut itu menjadi dua bagian yang sama. Si adik tidak mau jika sehelai rambut mulia itu dipotong, karena ingin mengagungkan Rasulullah SAW.

Kakaknya (yang serakah) kemudian menawarkan pilihan kepada adiknya dan seraya berkata:
“Apa engkau ambil saja ketiga helai rambut itu, dan tinggalkan seluruh bagian hartamu (untukku)?”

Sang adik (dengan hati yang mantap) menjawab: “Ya” (pertanda menerima tawaran kakaknya tersebut).

Sang adik pun menyimpan ketiga helai rambut mulia itu di saku baju (yang ia pakai, dan ia bawa ke manapun ia pergi). Maka jadilah ia selalu mengeluarkan ketiga helai rambut mulia itu dari saku bajunya untuk ia pandangi seraya bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Hari demi hari dan tahun berganti tahun sang adik pun menjadi kaya raya, sedangkan harta kakaknya habis.

Ketika sang adik telah wafat, ada orang shālih bermimpi melihat sang adik dan bermimpi bertemu dengan Baginda Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpi itu Baginda Nabi SAW bersabda kepadanya; “Katakan kepada orang-orang, barangsiapa mempunyai hajat apapun kepada Allāh, datanglah ke kuburan sang adik ini dan mintalah kepada Allāh agar memenuhi hajatnya”. (Tawasul)

Maka setelah itu orang-orang pun berdatangan ke kuburan sang adik tersebut, hingga orang yang datang dengan naik kendaraan pun harus turun dari kendaraannya dan berjalan kaki karena ramainya peziarah.

[ IRSYĀDUL IBĀD ]
‌‌‎
             اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا
              ومولانا محمد وعلى آله وصحبه

Semoga bermanfaat
𝐁𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮 𝐅𝐢𝐢𝐤𝐮𝐦..

Anda mungkin juga suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *