free page hit counter

Keutamaan Sholat Istikharah dan Tata Caranya

Ketika seorang muslim dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang berat dan ragu dalam memutuskan, dianjurkan untuk mengerjakan shalat istikharah agar diberikan petunjuk terbaik oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Secara istilah, shalat istikharah adalah meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk dipilihkan sesuatu yang menurut-Nya terbaik. Baik itu dalam hal pekerjaan, jodoh maupun hal lain yang masih ragu untuk diambil.

Hukum shalat istikharah adalah sunah. Hal ini berdasarkan sebuah hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dalam riwayat Jabir Ibn Abdillah radhiyallahu’anhu. bahwa Rasulullah bersabda:

“Jika di antara kalian hendak melakukan perkara/urusan, maka rukuklah (shalatlah) dua rakaat, kemudian berdoa.” (HR. Bukhori).

Sedangkan waktu untuk mengerjakan shalat istikharah ialah pada malam hari atau sekurang-kurangnya setelah mengerjakan shalat isya, hingga sebelum masuk waktu shalat subuh. Sedangkan waktu yang paling mustajab untuk melakukan ibadah sunnah ini yaitu dimulai pukul 01.00 sampai 04.00 WIB. Jika ingin melaksanakannya di sepertiga malam, sangat dianjurkan untuk melakukan shalat witir supaya semakin afdal.

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Allah menurunkan rahmat-Nya ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni,” (HR Bukhari dan Muslim).

Berikut ini macam-macam keutamaan shalat istikharah dan Tata caranya :

1. Menyerahkan Hasil pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yg telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS At Taubah: 51).

Pada dasarnya shalat istikharah adalah permohonan petunjuk dari hamba kepada Allah Ta’ala agar diberikan jalan terhadap segala ikhtiar atau usahanya selama ini.

Dengan shalat istikharah segala ganjalan dan rintangan apabila kita serahkan kepada Allah pasti akan memberikan pilihan yang sesuai ajaran Islam dan akan mendapatkan hasil yang diinginkan.

Selain itu, dengan shalat istikharah akan membentengi diri kita dari segala pilihan yang salah dan tidak sesuai agama yang dibenarkan.

2. Menenangkan Diri

Mengerjakan shalat istikharah dapat membuat pikiran yang penuh kebimbangan menjadi lebih tenang. Shalat istakharah juga dapat menghindarkan diri dari sifat tergesa-gesa dalam mengambil keputusan yang  bisa berujung pada keputusan yang salah.

Dengan meminta petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan lebih memudahkan segala urusan dan kesulitan dalam memilih.

3. Memberikan Kemantapan Hati

Satu di antara hal yang diinginkan ketika orang sedang berada dalam pilihan yang sulit adalah diberikannya kemantapan hati.

Kendati demikian, tidak semua orang mudah memperoleh kemantapan hati begitu saja, dibutuhkan usaha dan doa agar senantiasa diberikan kemantapan hati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Satu di antara caranya kita memperoleh kemantapan hati dari segala pilihan sulit adalah dengan shalat istikharah meminta petunjuk kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

4. Dijauhkan dari Bisikan Setan

Kapan pun dan di mana pun setan selalu membisikkan hal yang tidak benar dan bertentangan dengan agama. Apalagi ketika kita sedang berada dalam kesulitan dan permasalahan yang sulit seperti dilema dalam pengambilan keputusan.

Dengan kesempatan ini setan akan membisikkan sesuatu yang mengarah pada keputusan yang salah dan tidak sesuai dengan ajaran agama.

Mengerjakan shalat istikharah dapat menghindarkan kita dari bisikan setan yang menyesatkan.

5. Memilih dengan Pertimbangan Agama

”Sesungguhnya urusan itu seluruhnya ditangani Allah Subhanahu wa ta’ala.” (QS Ali Imran : 154).

Hal dasar yang harus selalu kita ingat dalam setiap menjalankan apa pun adalah sesuai dengan perintah agama, termasuk satu di antara shalat istikharah untuk meminta petunjuk dari kebimbangan atau pilihan sulit.

Bukan berarti pilihan sulit tidak dapat diatasi, kita dapat kembali ke jalan-Nya dengan memohon petunjuk yang benar.

6. Ikhlas hanya pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui shalat istikharah, Allah Ta’ala akan memudahkan setiap jalan kita, hati lebih tenang dan dapat berpikir jernih ketika dihadapkan pada pilihan atau keputusan yang sulit.

Tata Cara Shalat Istikharah

Menurut pendapat Syaikh Wahbah, saat melakukan shalat istikharah setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama kita disunnahkan untuk membaca surat Al Kafirun. Kemudian pada rakaat kedua setelah membaca surat Al Fatihah kita juga disunnahkan untuk membaca surat pendek Al Ikhlas. Berikut ini tata cara shalat istikharah:

1- Membaca bacaan niat shalat istikharah

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.”

2-Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah

3- Membaca surat Al Fatihah

4- Membaca Surat Al Kafirun

5- Ruku’ dengan tuma’ninah I’tidal dengan tuma’ninah

6- Sujud dengan tuma’ninah

7- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

8- Sujud kedua dengan tuma’ninah

9- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua Membaca surat Al Fatihah

10- Membaca surat Surat Al Ikhlas

11- Ruku dengan tuma’ninah

12- I’tidal dengan tuma’ninah

13- Sujud dengan tuma’ninah

14- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

15- Sujud kedua dengan tuma’ninah

16- Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

17- Salam

Dalam pelaksanaan salat Istikharah ini terdapat doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk dibaca ketika mengerjakannya. Dikutip dari situs resmi NU Online, setelah selesai salam sebaiknya membaca doa berikut :

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا اْلأَمْرَ …. خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib.

Ya Allah, apabila engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku.”

Anda mungkin juga suka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *