santrimillenial.id – Di era digital saat ini Media sosial memberikan berbagai kemudahan dan manfaat bagi penggunanya, seperti berkomunikasi, berbagi, bersosialisasi, berpartisipasi, berkreasi, dan beraksi. Media sosial juga memberikan ruang bagi penggunanya untuk mengekspresikan diri, menyuarakan pendapat, dan menyebarkan informasi. Tidak terkecuali kepada perempuan. Sebagai pengguna sosial media yang menonjol, perempuan mempunyai karakteristik penggunaan media sosial yang berbeda beda. Ada yang sekedar sbagai sarana komunikasi dan hiburan, mencari rezeki dan juga yang menggunakan media sosial sebagai sarana untuk beraksi dan menginspirasi. Penting untuk perempuan hadir dan aktif di media sosial mengingat gender equality merurpakan hal yang pantas untuk diperjuangkan. Hal itu menuntut perempuan untuk berperan di media sosial. Agar tercipta keberagaman suara dan juga perspektif akan isu isu yang berkembang.
Dilansir dari Kompas.com sepanjang periode Juli 2023 hingga Maret 2024 terdapat sebanyak 5.731 konten terkait radikalisme dan ekstremisme yang diputus akses atau di take down oleh Kemenkominfo. Hal ini merupakan ancaman serius bagi para pengguna media sosial mengingat konten radikal ini targetnya menyeluruh tak terkecuali juga perempuan. Menjawab ancaman tersebut sekaligus sebagai sarana agar para perempuan dapat lebih berdampak dengan cara yang baik dan sehat, maka penting para perempuan tersebut memiliki kemampuan literasi digital yang baik. Literasi digital merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif untuk menemukan, mengevaluasi, menciptakan dan mengomunikasikan informasi. Hal ini mencakup pemahaman terhadap bagaimana teknologi bekerja dan cara menggunakan internet dengan bijak. Serta kemampuan untuk membedakan informasi yang benar dan salah di dunia digital itu sendiri.
Dalam proses pencegahan dan penanganan banyaknya kasus konten radikal di media sosial, kemampuan literasi digital sangat penting untuk dimiliki oleh setiap pengguna media sosial. Hal ini karena konten radikal sering disisipkan dalam berbagai jenis konten dan juga informasi hoaks. Dengan kemampuan literasi digital yang baik, seseorang akan lebih mudah untuk mengenali pola konten radikal tersebut. Selain itu kemampuan literasi digital yang baik akan menumbuhkan sikap kritis terhadap informasi yang diterima. Sehingga seseorang akan terlebih dahulu mencari kebenaran akan sebuah informasi tersebut melalui situs – situs terpercaya. LIterasi digital juga membuat pengguna media sosial memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan data pribadi. Mengingat pelaku konten radikal sering mengincar data pribadi untuk dijadikan sasaran perekrutan kelompok radikal dan sebagainya. Selain itu literasi digital memberikan pemahaman bagaimana etika dalam menggunakan media sosial.
Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi. Namun literasi digital juga kemampuan untuk memahami bagaimana teknologi itu bekerja dan mengevaluasinya. Kemampuan literasi digital yang baik dapat menjadi benteng bagi kita dari paparan paham radikalisme. Dengan edukasi literasi digital yang baik khususnya pada perempuan. Harapannya masyarakat akan lebih cerdas dalam menggunakan dan menghadapi teknologi yang terus berkembang. Agar nantinya tercipta masyarakat yang kuat dan tangguh menghadapi ancaman radikalisme.