santrimillenial.id – Kesehatan mental menjadi sangat penting untuk diperhatikan, terlebih untuk para anak muda pada masa quarter live crisis. Pada masa ini para anak muda cenderung banyak merasakan kekhawatiran dan kecemasan akan masa depan, juga lebih sering merasa gagal atas pencapaiannya yang dirasa kurang maksimal.
Bukan lebay, tapi memang perasaan seperti itulah yang banyak dialami oleh anak muda pada masa quarter live crisis. Mereka kerap merasakan kekhawatiran akan masa depan, dan berada pada roller coaster emotional yang konstan.
Hari-hari ini kita sering mendengar fakta miris yang terjadi pada kasus kekerasan, pembunuhan, tindakan asusila dan perundungan. Dari beberapa kasus ini pelakunya adalah seorang remaja.
Dari kasus-kasus ini memperlihatkan bahwa kesehatan mental para remaja sangat memerlukan perhatian khusus. Sebab, menjaga kesehatan mental sangat penting untuk semua kalangan, terlebih para remaja yang mengalami masa puber ataupun masa quarter live crisis.
Remaja yang mulai menginjak masa puber diharapkan lebih bisa menjaga diri, belajar berkomitmen dengan diri sendiri, lebih memfilter pergaulan dan yang terpenting memperkuat keimanan. Sebab faktor yang paling mempengaruhi remaja adalah lingkungan dan orang-orang sekitar. Dan keimanan menjadi kekuatan untuk menjaga pribadi mereka masing-masing agar tidak terjerumus pada pergaulan atau pemikiran yang tidak baik.
Hendaklah kita menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan atas segenap persoalan yang kita hadapi, dan senantiasa memperbaiki budi pekerti kita sebagaimana akhlakul karimah yang telah beliau ajarkan kepada kita. Sabda Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya pada bab musnad Abi Hurairah berbunyi:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.”
Jadi sudah semestinya kita meneladani akhlak Rasul serta menjalankan ajaran dan perintahnya. Dan itu bisa kita lakukan dengan mudah bilamana keimanan tertanam kuat pada diri.
Perhatian yang tak kalah penting adalah terhadap para remaja yang memasuki fase dewasa atau lebih sering kita dengar dengan sebutan masa quarter live crisis. Mental yang sangat rentan, sebab sering mengalami kecemasan, kekhawatiran, atau overthingking terhadap segala sesuatu yang dialami.
Memang pada masa ini sangat butuh perhatian terhadap hal-hal sederhana untuk diri sendiri, dan sadar akan pentingnya building personal branding. Untuk membangun komitmen diri, menguatkan diri sendiri, dan menjaga pikiran serta hati.
Seperti kasus kekerasan yang belum lama kita dengar yang berlatar belakang asmara. Sangat realistis jika memang para pelaku memang sudah dibutakan dengan sudut pandang asmara yang buta. Lemahnya iman menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mereka bertindak diluar nalar manusia.
Bukan hanya masalah asmara, tapi juga ekonomi, keluarga, serta lingkungan bisa menjadi latar belakang kasus-kasus kriminal lainnya, jika keimanan sudah sulit ditanamkan pada diri individu masing-masing.
Dengan keimanan, kita bisa yakin, berpasrah dan berserah kepada Sang pencipta. Untuk mendapatkan ketenangan pada hati dan pikiran. Yakin bahwa tidak ada masalah yang tak bisa dilewati, yakin bahwa semua adalah takdirNya yang pasti akan mampu kita jalani.
إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرٗا
Artinya : “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
Dengan menjaga keimanan dapat memberikan ketenangan hingga mampu menjaga kesehatan mental setiap individu. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa iman menjadi faktor penting untuk menjaga kesehatan mental.
Oleh : Nurul Wahidatul Hamidah (Pondok Pesantren Khozinatul Ulum, Blora)
Sumber gambar : https://fitk.almaata.ac.id/2022/01/18/perspektif-islam-terhadap-kesehatan-mental/